Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) meminta kepada semua pasangan calon (paslon) kandidat pilkada serentak 2017 untuk menandatangani kontrak politik dengan PDI P. Termasuk paslon dari DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.
Ahok dan Djarot bersamaan meneken beberapa lembar kontrak politik yang diminta oleh partai PDI Perjuangan.
Kontrak politik tersebut diteken setelah seluruh paslon resmi dibacakan oleh Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Seasa (20/9/2016).
Penanda tanganan Kontrak politik tersebut, dipimpin oleh Wasekjen PDI Perjuangan, Ahmad Basarah yang berisi beberapa poin dengan tujuannya untuk membangun komitmen dalam memajukan DKI Jakarta yang lebih baik.
“Kontrak politik yang sifatnya untuk membangun, mensejahterakan dan mengayomi warga Jakarta, pasti tak ada kaitannya dengan mahar politik,” ujar Basarah.
Selain itu, dalam kontrak politik tersebut, terdapat Dasa Setya Partai. Setidaknya ada 10 butir janji kesetiaan dan pemikiran kebangsaan PDI Perjuangan. Isi Dasa Setya Partai tersebut diantaranya, menegakkan NKRI, Pancasila, UUD dan menjaga kebhinekaan bangsa Indonesia, memperkokoh kegotongan rakyat dalam memecahkan masalah.
Lalu menyediakan pangan yang sehat dan layak bagi rakyat, membebaskan biaya pengobatan dan pendidikan, memberikan pelayanan umum yang cepat dan mudah, melestarikan sumber daya hidup dan alam, menerpakan tata ruang secara konsisten, mereformasi birokrasi yang bebas dari korupsi dan lainnya.
Dasa Setya Partai ini, nantinya akan menjadi pegangan bagi pasangan calon kandidat agar berkomitmen dalam memajukan daerahnya masing-masing.