Dalam akun Twitternya tertanggal 20 Desember 2016,wanita yang pernah mencalonkan dirin menjadi Anggota DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut mencuit sebagai berikut:
– Luar biasa negeri yg mayoritas Islam ini. Dari ratusan pahlawan, terpilih 5 dari 11 adalah pahlawan kafir. #Lelah
– Cut Meutia, ahli agama & ahli strategi. Bukan ahli agama bila tak menutup aurat. #lelah
Tak ayal cuitan Esti tersebut menimbulkan komentar/mention beragam dari para folowernya yang rata-rata mengecam cuitan Esti tersebut. Dan salah satu fihak yang merasa tersinggung dengan tweet Esti tersebut adalah Forum Komunikasi Anak Pejuang Republik Indonesia (Forkapri).
Dan tak tanggung-tanggung,Lembaga yang merupakan wadah putra-putri Pejuang RI tersebut memperkarakan Esti dengan Laporan di Polda Metro Jaya yang teregister/bernomor bernomor LP/ 6252/ XII/ 2016/ PMJ/Ditreskrimsus atas nama Sekretaris Forkapri, Achmad Zaenal Effendi.
Zainal memnganggap bahwa cuitan Estiningsih itu sangat melukai hati para putra-putri Pejuang RI dan pihaknya menganggap jika Esti telah menghina dan melecehkan para Pahlawan Nasional.
“Sebagai anak seorang pejuang merasa prihatin. Saya berharap kawan-kawan anak pejuang meneruskan laporan ke setiap daerah karena sudah melukai dan melecehkan pejuang,” ujar Achmad di Jakarta, Rabu (21/12) siang.
Sementara itu melalui Detikcom,Ketua DPP Bidang Humas PKS Dedi Supriadi menuturkan bahwa Dwi Estiningsih memang kader partainya. Namun ia menyatakan, pernyataan Dwi di Twitter bukan pendapat PKS.
“Saya kira itu pendapat pribadi ya. Kan dia nulisnya di akunnya sendiri. Sama sekali tidak mewakili pendapat partai,” ujarnya.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.