BOGOR – Nasib ratusan tenaga honorer kategori 2 (K2) di Kota Bogor yang dulunya terkatung-katung, tahun mendatang hampir dipastikan bakal ada terobati. Meski kebijakan pemerintah pusat untuk segera diangkat menjadi CPNS belum mendapat jawaban. Namun, mulai tahun 2017, tenaga honorer di Kota Bogor bakal mendapat insentif tambahan.
“Kita akan lakukan upaya, agar tahun 2017 nanti, tenaga honorer mendapat insentif maksimal Rp700 ribu dan minimal Rp500 ribu. Tapi, kami akan berusaha dengan insentif maksimal,” tukas Sekretaris Komisi A DPRD Kota Bogor, Ujang Sugandi saat ditemui indeksberita.com di gedung dewan, Senin (26/9/2016).
Dia melanjutkan, dari data yang dimilikinya sebelumnya baru 233 tenaga honorer K2 di Kota Bogor yang lulus tes CPNS. Sisanya, sebanyak 608 orang belum jelas nasibnya bisa menjadi PNS atau tidak. Paling banyak tenaga honorer Kota Bogor merupakan tenaga guru. Kota Bogor memiliki kekurangan guru SD. Jumlah PNS Kota Bogor jauh dari sebutan ideal, karena semestinya 11 ribu. Sedangkan saat ini, baru ada 8.937 orang.
“Tapi, untuk melakukan penambahan tenaga PNS tidak memungkinkan karena ada moratorium penerimaan PNS. Saat ini, penghasilan tenaga honorer di Kota Bogor rata-rata masih dibawah Rp1 juta. Beberapa diantaranya, ada yang menjadi tenaga honorer hingga belasan tahun, bahkan lebih. Mereka, tenaga honorer wajib dimanusiakan karena kebutuhan hidup saat ini juga meningkat. Tapi, kita juga harus sesuaikan dengan anggaran yang ada,” ucapnya.
Sebelumnya, Sekdakot Bogor, Ade Syarif Hidayat mengatakan, anggaran insentif tenaga honorer nantinya akan dialokasikan langsung ke Satuan Kerja Perdangkat Daerah (SKPD) terkait dari APBD 2017.
“Teknis formulanya dibahas dulu karena pemberian akan disesuaikan dengan besarnya tugas, sehingga ada yang Rp 500 ribu atau kurang dari itu,” tuturnya. (eko)