Pertama kali dalam sejarah Fashion Indonesia, desainer muslim Anniesa Hasibuan terpilih untuk menggelar karya rancangannya dalam acara mode paling bergengsi di kota New York, The New York Fashion Week, awal September lalu.
Karya-karya Modest Muslim dari Anniesa langsung mendapatkan standing applaus dari sekitar 2000 penonton yang memenuhi ruangan The Dock, yang berlokasi di Skylight, Moynihan Station di daerah Madison Square, Manhattan.
Penonton datang dari berbagai industri mode papan atas seperti public figure, majalah Vogue, produser Fashion TV, para buyers, dan desainers hingga agensi fashion. Turut hadir juga Miss New York dan jajaran para fashion bloggers.
Dengan tema D’Jakarta, Anniesa menggelar sebanyak 48 koleksi baju terbaik, 38 baju untuk ready to wear dan 10 baju untuk gaun malam. Kali ini Anniesa menggunakan motif ikat dan batik dengan dominasi warna coklat, emas, hijau dan peach.
Rancangan Anniesa ini memukau penonton yang hadir. Banyak yang memuji rancangan dan detail dari setiap baju yang ditampilkan. Dalam NYFW kali ini, Anniesa Hasibuan tampil sejajar dengan perancang-perancang top dunia seperti Julianna Bass, Kyboe, Calvin Lio dan koleksi para desainer pemenang Project Runway.
Dalam satu minggu di setiap awal musim gugur, berbagai acara fashion show digelar di kota New York. Mulai dari Couture Fashion Week, ASC Fashion, hingga Triumph Hotels Fashion Week. Rangkaian gelaran fashion ini seringkali digunakan oleh para perancang mode untuk membangun referensi sekaligus mengenalkan karya-karyanya agar mereka dapat dikenal dan bisa masuk dalam jajaran perancang yang diundang untuk tampil dalam The New York Fashion Week (NYFW).
Legitimasi NYFW pertama kali dimulai pada tahun 1943 oleh Eleanor Lambert, seorang produser dan fashion publicist yang terkenal sebagai founder NYFW. Elanor mempunyai mimpi menjadikan New York sebagai barometer mode dunia. Saat ini NYFW dikelola oleh event organizer IMG dan pernah mendapatkan beberapa sponsor besar seperti Mercedes Bens, Lexus dan sebagainya.
“Karena melihat karya aku sebelumnya di New York Couture bertajuk Pearl Asia, produser dari New York Fashion Week sangat tertarik. Mereka punya penilaian sendiri. Lalu kita ikut kurasi, ikut presentasi, ikuti prosedur yang ada. Aku berharap, kalau ini sudah jalan dan ini rezeki aku ya alhamdulillah. Kalau tidak, aku legowo tapi akan terus berkarya. Hasilnya, di luar dugaan, mereka sangat excited karena menurut mereka ini kali pertama modest wear seperti ini ada di New York Fashion Week”, kata Anniesa.
Nicole Doswell dari Riviere Agency, top agensi mode dari New York cukup yakin kalau karya Anniesa Hasibuan akan mampu menembus pasar kota ini. “Saya senang melihat Anniesa menjadi desainer Indonesia pertama yang tampil di New York Fashion Week-The Show. NYFW hanya menampilkan desainer papan atas seperti Betsey Johnson, Marchesa dan Michael Kors”, kata Nicole.
Sementara Nancy Meffadi dari agensi model Fashion Palette yang hadir diajang ini cukup yakin rancangan ini akan laku di New York.
“Bagus sekali. Ini bukan hanya sebuah detail dari mode tapi sebuah karya seni. Kombinasi antara tradisional fashion dengan modern muslim. Saya datang ke berbagai pertunjukkan di NYFW, tapi saya tidak pernah melihat ada desainer yang menerima Standing Ovation seperti Anniesa”, ujar kritikus mode dan aktor, David Serero.
“Aku ingin fokus ke ready to wear supaya bisa diterima di pasar sini. Semua ini untuk membawa nama Indonesia”, kata Anniesa yang masih akan berada di New York untuk bertemu dengan para buyers dan media sambil bernegosiasi memasuki pasar industri mode New York. (BAC- Maya Nurindah, New York).