Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Partai Demokrasi Indonesia – Perjuangan (PDI-Perjuangan) Deddy Sitorus mengungkapkan bahwa ketahanan pangan adalah hal yang sangat penting dan harus dijaga untuk sebuah wilayah terutama dalam kondisi pademi covid-19 seperti saat ini. Untuk itu menurut Deddy Sitorus, pemerintah sebaiknya mengeluarkan Perppu lumbung pangan, untuk mengantisipasi jika pademi covid-19 ini berlangsung sampai akhir tahun 2020.
Deddy mengusulkan agar pemerintah sudah mulai mengembangkan dan membudidayakan tanam pangan alternatif selain beras. Contohnya dengan menanam tanaman umbi – umbian seperti singkong, talas, kentang, jagung, dan tanaman lainnya yang mampu dipanen lebih cepat dari padi.
“Kita perlu tanam sebanyak mungkin bahan pangan dan mengumpulkan alternatif bahan pangan untuk mengantisipasi jika pandemi Covid-19 ini melanda lebih lama,” tutur Dedy Sitorus dalam pesan tertulisnya, Jumat (24/2020).
Dedy juga meminta Pemerintah untuk segera memobilisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pangan agar melakukan aksi alternatif pemenuhan kebutuhan pangan. memenuhi produksi beras dan sekuat tenaga menghindari impor beras. Selain itu Deddy juga mendesak Bulog agar lebih ekstra memproduksi beras demi menghindari impor.
Pemerintah, lanjut Deddy, langkahnya sudah tepat apabila menerbitkan Peraturan Pemerintah (Perpu) guna memaksimalkan produksi pangan. Perpu tentang Lumbung Pangan tersebut menurut Deddy adalah hal solutif apabila pademi covid-19 benar – benar berlangsung lama.
“Pemerintah juga sudah saatnya untuk segera menerbitkan Perpu lumbung pangan. Gunakan gudang-gudang koperasi dan lumbung desa untuk menyimpan bahan pangan,” tandas Politisi PDI Perjuangan tersebut.
Deddy mengingatkan semua pihak agar menseriusi laporan lembaga dunia World Food Program (WFP) tentang lebih dari 1 miliar orang terancam bahaya kelaparan akibat pandemi Covid-19.
Sehingga Wakil Rakyat dari Kalimantan Utara tersebut berharap sinergitas semua pihak mulai dari Pemerintah, Pemerintah Daerah, TNI – Polri dan semua elemen masyarakat lainnya untuk bergotong-royong mengantisipasi hal ini.
“Laporan dari WFP tentang ancaman 1 miliar orang akan kelaparan jangan dianggap remeh. Pun jika laporan tersebut tak terbukti, setidaknya kita sudah punya persediaan pangan,” pungkas Deddy.