Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir mengajak kepada seluruh warga Muhammadiyah, agar tidak mengkafirkan antar sesama. Menurut SB, biasa ia disapa, suasana damai perlu dijaga, terlebih di tengah memanasnya situasi politik jelang Pemilu 2019.
Hal itu disampaikan usai menghadiri Pidato Kebangsaan Kebijakan Ekonomi Umat berremakan ‘Memperkuat UMKM dan Generasi Milenial Muhammadiyah Untuk Indonesia Maju’ di Lamongan pada Jumat, 15 Marer 2019.
“Saya melihat bahwa kontestasi politik sudah terlalu panas. Kalau saya turun gunung bukan berarti ingin memperkeruh sebuah masalah, ” kata SB di depan beberapa wartawan.
Masih kata SB, tujuan ia mendatangi tempat adalah mendinginkan suasana di tengah gejolak politik yang semakin memanaskan saat ini. “Beda pilihan dalam pemilu itu wajar. Namun jika antara sesama manusia saling bermusuhan, hal itu tidak dibenarkan dalam ajaran Islam, ” tukas SB.
SB juga tidak mengharapkan kedua organisasi besar Islam di Indonesia yakni Muhammadyah dan NU, pecah atau saling berseteru.
“Keduanya harus saling bersatu demi kemajuan sebuah bangsa Indonesia dan membenahi akhlak mulia seorang manusia, ” tutur SB.
Bagi Ketua PAN 2005-2010 itu, Muhammadiyah dan NU ini bisa bersatu maka bangsa Indonesia tidak akan mudah terpecah belah. Indonesia akan semakin kuat, meskipun beda pilihan.
“Saya bisa berbicara seperti ini karena Bapak saya adalah seorang tokoh NU sedangkan ibu saya adalah orang Muhammadiyah, mereka bersatu dan saling menguatkan,” jelas SB.
SB mengakui, di tubuh Muhammadiyah memang ada yang mendukung pasangan Jokowi dan juga ada yang mendukung pasangan Prabowo. Tetapi bagi dia, bukan berarti harus saling menjelek-jelekkan, yang tidak sejalan, dikatakan kafir.
“Saya pikir warga Muhammadiyah pasti punya pilihan lain. Seperti saya kepada Pak Jokowi, atau yang duduk di atas sana (panggung) punya pilihan yang berada. Tetapi ukhuwah islamiah Muhammadiyah perlu kita jaga,” pintanya.
Terkait penilaiannya terhadap Jokowi, SB mengatakan secara pribadi menilai jika sosok Jokowi adalah orang baik. Selama ini ia sendiri ketahui sejak Jokowi menjabat sebagai Walikota Solo.
“Kalau saya lihat secara mata batin, sosok Jokowi ini sudah sangat baik kinerja. Dalam ikhtiar saya, baik saat salat tahajud, hajat, maupun yang lainnya beliau adalah orang baik, maka sudah selayaknya beliau memimpin kembali bangsa ini,” pungkasnya.
Lebih jauh, SB mengatakan, dalam waktu dekat dirinya akan berkunjung ke sejumlah tokoh Muhammadiyah dan NU serta umat Islam lainnya. Tujuannya, tandas SB, tak lain mengajak seluruh elemen masyarakat agar tetap menjaga kerukunan antar sesama jelang kontestasi politik di negeri ini.
Dalam perjalanannya ke Jawa Timur, ia akan keliling ke beberapa tokoh. Bukan saja di lingkungan Muhammadiyah. Tetapi ia juga akan keliling ke tokoh NU.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.