Rabu, 22 Maret 23

Dampak Corona di Perbatasan, Warga Krayan Masak Dengan Kayu Bakar

Merebaknya virus corona di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia, tak hanya berdampak pada si pasien semata, juga berimbas pada kelangsungan hajat hidup mereka yang tidak terpapar secara medis.

Seperti yang dialami masyarakat Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara). Karena terisolirnya wilayah yang terdiri dari 5 Kecamatan tersebut, sejak Republik Indonesia merdeka hingga saat ini, mereka hanya mampu mengandalkan udara sebagai akses transportasinya. Apabila akan pergi ke kota bahkan untuk menuju pergi ke Ibu Kota Kabupaten, pesawat adalah satu – satunya sarana penolong mereka.

Hal tersebut lantaran akses jalan darat menuju wilayah yang merupakan beranda NKRI tersebut hingga kini juga bekum terhubung secara sempurna. Alhasil, selama ini masyarakat di wilayah ini terpaksa menggantungkan kebutuhan bahan pokok selain beras kepada produk Malaysia.

“Sehingga kita bisa bayangkan, bagaimana masyarakat di Krayan pada saat seperti ini. Sedangkan kita semau tahu bahwa Malasya telah menetapkan lockdown terkait merebaknya Covid – 19,” ujar Ketua Tim Satgas Penanganan Covid -19 Gugus Tugas Nunukan, Serfianus kepada Pewarta, Kamis (26/3/2020).

Kalau terkait Beras, Serfi menyatakan mayarakat Krayan tak akan khawatir. Namun untuk bahan pokok lainya seperti gula, minyak makan, bahkan gas elpiji, selama ini mereka dapat dari Malaysia. Untuk itu Serfi mengungkapkan, dalam status Physical Disstance seperti saat ini, pihaknya harus ekstra inovatif agar kebutuhan masyarakat diwilayah yang selama ini terisolir dapat terpenuhi.

Terus terang, lanjut Serfi, pasca Malaysia menetepkan lockdown, Tim Satgas Penanganan Corona yang dipimpinnya langsung melakukan antisipasi dengan meminta Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan agar menyupaly bahan pokok dari Nunukan dengan menggunakan Pesawat.

“Dan itu bukan hanya untuk Krayan, karena ada beberapa wilayah yang kondisinya hampir sama seperti Krayan yakni Lumbis Ogong, Lumbis Pansingan dan Lumbis Hulu,” jelas nya.

Ketika disinggung mengenai gas Elpiji, Serfi menyatakan, karena tabung gas elpiji tak boleh menggunakan pesawat dalam pendistribusian ya, maka Serfi mengarahkan masyarakat di Krayan dalam memasak agar menggunakan kayu api.

“Kita ajak masyarakat di Krayan agar sementara ini back to natural atau kembali ke alam dalam memasak yakni dengan menggunakan kayu api. Dan saya kira masyarakat Krayan dapat menerima seruan ini karena masyarkat Dayak sejatinya lahir di alam terbuka sehingga saya sangat yakin apabila mereka tidak kaget dengan seruan ini,” ungkap Serfi.

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait

1 KOMENTAR

  1. Sejatinya NKRI merdeka maka dibelahan wilayah lainpun mestinya ikut merdeka. Dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi misalnya, Krayan salah satu diantara beberapa wilayah perbatasan yang belum merdeka secara de facto. Ditengah era digital, akses dunia nyatapun Krayan malah tertatih-tatih dalam menempuh interaksi antar sesama warga…

    Jauh sebelum merebaknya wabah, krayan dulu dan krayan sekarang nyaris statis dari segi pemenuhan hak “social interaction” sebab ketidaktersediaannya akses jalan yang layak, apalagi hampir segala pemenuhan kebutuhan ekonomi bergantung pada negara kerajaan Malaysia dan sekarang Malaysia lock down Krayan pun meringis.

    Entahlah dari perpindahan kekuasaan antara tempo ke tempo kami belum bisa menebak apa yang ada didalam benak pemerintah saat ini sehingga percepatan pembangunan yang selalu ada dalam materi kampanye mereka belum juga tersentuh untuk segera mewujudkan segala mimpi-mimpi masyarakat Krayan dan menyelesaikan Segala keterbatasan di perbatasan…