Curuk luhur atau air terjun tinggi. Demikian nama wahana wisata yang berada di dekat kaki Gunung Salak di Desa Gunungmalang, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Pesona alamnya yang sejuk dan berhawa pegunungan membuat siapa pun yang sudah berkunjung merasa nyaman dan ingin kembali datang.
Air terjun ini berada di ketinggian sekitar 50 meter. Jalan menuju Curug Luhur masih terbilang buruk, apalagi saat musim hujan. Jarak lokasi wisata air dari Kota Bogor ini sekitar 24 kilometer atau 1,5 jam waktu tempuh dengan menggunakan sepeda motor. Tapi, bila mengunakan kendaraan roda empat bisa lebih lama lagi, karena harus melalui beberapa titik macet dilintasan jalan menuju Ciapus.
Sayangnya, dibalik pesona indahnya alam, di lokasi ini kerap ditemui adanya pungutan liar. Pantauan media online ini, setiap akhir pekan banyak petugas tidak resmi ikut mengambil kutipan parkir yang nilainya beragam dimulai dari Rp.20 ribu hingga Rp.50 ribu, untuk tiap kendaraan roda empat yang masuk. Sementara, kendaraan roda dua dikenakan pungutan Rp.10 ribu hingga Rp.20 ribu. Pungutan lain pun masih diberlakukan dengan tarip Rp.40 ribu tiap orang. Kutipan wisata ini cukup tinggi dibanding Curug Nangka di Desa Sukaluyu, Kecamatan Tamansari yang berada sekitar 5 kilomter dari Curug Luhur.
“Disini (Curug Luhur) taripnya tidak tentu. Apalagi kalau hari libur seperti Sabtu dan Minggu. Sebab, selain sudah dikelola swasta, warga setempat juga ikut mengelola tempat wisata, juga lapak parkir,” ujar Ningsih (45), pedagang makanan di komplek wisata air terjun kepada indeksberita.com, Minggu (19/3/2017).
Keluhan mahalnya biaya menikmati wahana air alam juga dikeluhkan wisatawan lokal asal Jakarta, Irsan Nurhadi (35) yang datang bersama keluarga menggunakan kendaraan roda empat.
“Luar biasa mahal berwisata di lokasi Curug Luhur. Alamnya sih bagus dan nyaman. Cuma tarip mahal parkir per jam hingga tiket masuk bikin kapok berkunjung,” kesal warga asal Kebayoran Baru ini.
Kendati marak pungli, tempat wisata Curug Luhur ini tidak pernah sepi pengunjung setiap Sabtu dan Minggu. Umumnya, wisatawan yang datang didominasi dari luar Bogor.
Wisata air terjun ini masih berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Ada banyak fasilitas untuk memanjakan pengunjung di tempat tersebut selain dari pesona alam, diantaranya seperti kolam renang, restoran, penginapan hingga warung makan.
Pesona Alam
Memiliki ketinggian sekitar 50 meter, kolam air terjun dilarang untuk direnangi terutama saat musim hujan. Sebab, selain memiliki kedalaman sekitar 8 meter, air terjun ini konon kerap berbahaya karena disinyalir terdapat pusaran arus kuat yang kerap makan korban.
Tidak jauh dari air terjun utama, juga terdapat air terjun berukuran lebih kecil di sebelah kiri yang merupakan buatan warga setempat. Air tersebut mengalir dari salah satu kolam renang yang ada di kompleks Curug Luhur. Kolam renang yang cukup luas itu terlihat ketika berjalan kaki menuju
pinggiran kolam curug. Selain kolam renang untuk dewasa, di lokasi ini disediakan juga kolam renang untuk anak-anak, dimana pengunjung bisa menikmati air pegunungan yang dingin dan menyegarkan.
Sementara, disekitarnya terdapat banyak warung dimana pengunjung bisa duduk menikmati kopi dan makanan sambil menikmati pemandangan di sekitar air terjun.