Jakarta – Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Lembaga Survei Charta Politika, elektabilitas Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok masih unggul dibanding bakal calon gubernur lain yang diperkirakan maju pada pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017 yang akan datang. Ahok yang akan maju lewat jalur independen bahkan akan tetap dipilih oleh mayoritas kader maupun anggota partai politik.

“Data itu menunjukkan bahwa tidak ada korelasi linier antara pilihan terhadap partai politik dengan pilihan terhadap gubernur,” Hal tersebut disampaikan oleh Yunarto Wijaya saat memaparkan hasil survey dalam siaran pers bertema “Siapa Berani Lawan Ahok?” di kantor Charta Politika, Jl Cisanggira III No 11, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/3).
Kecenderungan pilihan itu, menurut Yunarto dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara lain karena Ahok dianggap berhasil melakukan berbagai perbaikan dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi warga Jakarta.
Ahok juga dipandang telah berhasil merealisasikan “Jakarta Baru” selama memimpin Jakarta. Sehingga mereka yang menyatakan puas dengan kepemimpinan Ahok sangat tinggi yaitu sebesar 82.8%.

Tiga bidang kinerja Pemprov yang paling mendapat apresiasi tinggi warga Jakarta adalah pelayanan kantor kelurahan (84.3%), Kartu Jakarta Sehat (75.8%), dan pelayanan puskesmas dan rumah sakit (74.3%).
Dalam simulasi survey tanpa memberikan opsi nama-nama kandidat kepada responden, Ahok merebut 44,5 persen suara responden di posisi pertama dan diikuti oleh Yusril Ihza Mahendra di posisi kedua dengan perolehan 7,8 persen, Tri Rismaharini ketiga dengan 2,8 persen, Ridwan Kamil 1,8 persen, dan Sandiaga Uno 1,5 persen.

Sementara melalui simulasi survei menggunakan 14 nama, elektabilitas Ahok juga tetap yang tertinggi dengan 51,8 persen, diikuti Yusril 11 persen, Tri Rismaharini 7,3 persen, Hidayat Nur Wahid 3,3 persen, dan Adhyaksa Dault 2,0 persen.
Hal yang sama juga didapatkan dari simulasi dua nama antara Ahok dengan Sandiaga Uno, Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini, dan Yusril Ihza Mahendra. Ahok masih mendapatkan persentase di atas 50 persen jika diadu “head to head” dengan nama-nama tersebut.
Selain itu, survey juga menunjukkan tingkat popularitas atau keterkenalan Ahok masih yang tertinggi dengan 97 persen diikuti Ahmad Dhani 91 persen, Desy Ratnasari 84 persen, dan Yusril Ihza Mahendra 79,3 persen.
Kendati demikian, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Charta Politika, Yunarto Wijaya mengatakan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok masih sangat mungkin untuk dikalahkan dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017.
“Siapapun bisa mengalahkan Ahok. Sangat mungkin, masih terbuka peluang Ahok untuk dikalahkan,” kata dia.
Selain itu, Yunarto menekankan Ahok tidak bisa disamakan dengan calon gubernur pertahana DKI Jakarta pada pilgub 2012 Fauzi Bowo yang kalah oleh pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama kala itu.
“Apa yang telah dilakukan oleh Foke dengan Ahok dalam pembangunan Jakarta jauh berbeda,” ujar Yunarto.
Survei tersebut dilakukan pada 15-20 Maret 2016 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 400 responden dari seluruh populasi Jakarta yang telah memiliki hak pilih dalam pemilu atau sduah berusia di atas 17 tahun, yang tersebar di enam wilayah kota administrasi DKI Jakarta. Survey memiliki margin error +/- 4.9% pada tingkat kepercayaan 95%.