Minggu, 2 April 23
Beranda Featured Cegah Kasus Zaskia Gotik Terulang, Konten Acara TV Perlu Diawasi

Cegah Kasus Zaskia Gotik Terulang, Konten Acara TV Perlu Diawasi

0
Cegah Kasus Zaskia Gotik Terulang, Konten Acara TV Perlu Diawasi

Jakarta – Agar kasus Zaskia Gotik yang dilaporkan telah melecehkan lambang Negara di televisi tidak terulang kembali, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) diminta lebih aktif melalukan monitoring terhadap konten penyiaran di Indonesia.

Wakil Ketua  Komisi I DPR RI, Asril Hamzah Tanjung, menyayangkan terjadinya pelecehan lambang negara di salah satu acara televisi nasional.

Menurut Asril, walaupun hal tersebut dilakukan secara tidak sengaja, namun pelakunya tetap dapat dianggap melanggar Undang- undang No. 24 tahun 2009, dengan sanksi maksimal denda 500 juta rupiah dan kurungan 5 tahun penjara//

Untuk itu, politisi Partai Gerindra ini meminta KPI dan Kominfo lebih aktif melakukan monitoring terhadap konten acara televisi, terutama acara yang tayang langsung (real time).

“Mudah-mudahan tidak terlalu lama nanti kita undangkan ini dalam undang-undang penyiaran. Nanti kita libatkan semua itu Menkominfo, KPI. KPI itu hanya mengawasi konten, dia gak bisa menyetop, dia gak bisa memproses main itu “tek”, gak bisa itu dia. Itu wewenang kominfo,” ujarnya saat ditemui di gedung Parlemen, Jumat (1/4/2016).

“Jadi kita harap Kominfo itu harus rajin dan punya seksi pengawasan penyiaran yang memonitor itu. Baik itu yang kurang berkenan langsung tutup saja atau stop itu,” katanya.

Sementara itu, anggota Komisi III DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Dimyati Natakusumah, menekankan pentingnya MPR dan DPR untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan bela negara pada pemuda Indonesia.

Hal itu, menurut Dimyati, sebagai bentuk perlindungan pemuda dari pengaruh media elektronik dan serangan budaya luar.

Menurutnya, sosialisasi Empat Pilar oleh MPR harus ditingkatkan,  bukan hanya kepada kalangan perguruan tinggi, juga pada kalangan artis dan media.

“Maka sebetulnya sosialisasi empat pilar itu untuk menjaga budaya luar yang negatif untuk masuk ke pikiran anak-anak bangsa kita. Kalau dengan empat pilar sudah bisa jadi Pancasilais, konstitusionalis, itu pasti berguna dan bermanfaat bagi agama bangsa dan Negara,” ujar Dimyati.