Bupati Nunukan Ajak Kaum Muda Tanamkan Optimisme di Perbatasan

0
322
Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid sebagai pembicara dalam diskusi yang diadakan PMII (Eddy Santry)

Para Pemuda terutama Mahasiswa adalah salah satu soko guru dari rumah besar NKRI. Oleh karenanya, peran para pemuda sangat berpengaruh dalam arah perjalanan bangsa. Hal tersebut diungkapkan Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid disela-sela diskusi dengan elemen-elemen pemuda yang dihelat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Nunukan di Aula BNP2TKI Jl.Pelabuhan Baru Nunukan, Kalimantan Utara.

“Apalagi kita tinggal di Perbatasan yang tentunya akan lebih ekstra lagi dalam mengejawantahkan dari aktualisasi nasionalisme,” ujar Laura, Sabtu (6/10/2018).

Lebih lanjut Laura meminta para Mahasiswa dan Pemuda di Nunukan agar selalu berperan aktif dalam mewarnai pembangunan di wilayah yang berbatasan langsung dengan Sabah-Malaysia tersebut, dengan menyampaikan ide dan gagasan yang positif, tetap menjaga etika sebagai bangsa yang berkepribadian dan solutif didalam kritikan.

“Tidak benar jika ada pihak yang mengatakan Pemerintah termasuk saya sebagai Bupati itu anti kritik. Tapi kita memilah dan memilih, mana kritikan yang berbasis data dan fakta dan mana hujatan yang berbungkus kritikan,” imbuhnya.

Dialog Pemuda dan Mahasiswa dengan Bupati Nunukan, pada hari Sabtu (6/10). Edy Santry
Dialog Pemuda dan Mahasiswa dengan Bupati Nunukan, pada hari Sabtu (6/10). Edy Santry

Jika kritikan kepadanya memang sesuai fakta ,Laura menegaskan bahwa pihaknya selalu responsif. Namun apabila kritikan sudah kehilangan substansi sehingga menjurus kepada hujatan,bullying apalagi tanpa fakta, Laura menegaskan bahwa ia enggan menanggapinya.

“Saya contoh Presiden Jokowi, yang mana beliau tetap fokus kerja dan membuktikan kritikan yang masuk dengan prestasi. Saya siap menjadi pelayan rakyat Nunukan karena Allah, maka saya yakin kelak Allah akan tunjukan, saya memang benar kerja untuk masyarakat atau tidak,” tandas wanita ayu yang juga Politisi Hanura tersebut.

Sehingga belajar dari hal tersebut Laura meminta kepada semua elemen Pemuda di Nunukan untuk tidak takut dalam berinovasi demi kemajuan negeri. Serap kritikan yang solutif dan membangun dan abaikan cibiran,cemoohan dan hal lain yang akan melemahkan semangat jika ditanggapi.

Laura juga mengungkapkan keyakinanya, bahwa sepanjang para Pemuda dalam ber-ide, bersikap dan bertutur kata karena berdasarkan niat ibadah, maka para terwujudnya Pemuda di Perbatasan yang unggul dan berdaya saing bukanlah hal yang mustahil.

“Dulu ketika saya baru dilantik, sudah dihadapkan dengan utang sekitar 265 miliar rupiah dari pemerintahan sebelumnya. Tapi saya sadar, ini konsekwesi dari Kepala Daerah yang mesti punya solusi tanpa menabrak rambu-rambu konstitusi,” pungkas Laura.