Kamis, 28 September 23

BPDP Siap Bantu Askapindo untuk Pelatihan Petani Sawit

Minimnya informasi tentang kelola budidaya sawit yang dialami oleh para petani kelapa sawit di Indonesia, akan berimbas pada minmnya mutu dari buah kelapa sawit itu sendiri. Menyadari hal tersebut, Askapindo (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia) perlu mengadakan pembenahan agar tercapai hasil panen yang maksimal serta mutu yang berdaya saing.

Hal itu dituturkan Sekretaris Jenderal Askapindo, Rino Afrino dalam pembukaan Pelatihan Peningkatan Produk Kelapa Sawit di Ballraoom Lt. III Hotel Laura Jl. A Yani, Nunukan Jumat (17/2/.2017). Dalam Pelatihan kali ini, Askapindo Kaltara menggandeng Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman dan bekerjasama dengan BPDP (Badan Pengelola Dana Perkebunan) Sawit. Pelatihan ini juga dihadiri oleh anggota Komisi II DPRD Kaltara, Andi Zakaria.

“Minimnya hasil panen karena tak lepas dari minimnya pengetahuan tentang pengelolaan budi daya, mulai dari masalah pembimbitan, pemumukan hingga pemanenan” ucap Rino

Untuk itu Rino berharap, agar pasca Pelatihan tersebut, para petani sawit akan jauh lebih mempunyai keterampilan dan pengetahuan untuk mengelola kepala sawit sehingga kwalitas buah akan dapat setara dengan hasil buah di daerah lain, terutama di Sumatera. Pada kesempatan yang sama Staf Eksekutif BPDP, Deri Ridhanif, mengungkapkan bahwa pihaknya siap membantu pendanaan kepada Askapindo. Bantuan itu khususnya untuk pelatihan-pelatihan petani sawit. Menurutnya, dengan pelatihan tersebut akan mencetak petani-petani sawiit yang unggul dan tentunya akan bermuara pada meningkatnya perekonomian baik lokal mapun nasional.

“Kami memang tidak mengelola industri, seperti hari ini kita mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan teknis petani sawit, namun kami suport pendanaan demi kepentingan dan kemajuan sawit di Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Kalimantan Utara, Andi Zakaria menyoroti dana Replanting Kelapa Sawit yang selama ini hanya fokus di wilayah Sumatera saja. Ia berharap agar dana itu juga daat disalurkan kepada para petani sawit di Kalimantan Utara.

“Memang benar bahwa dana itu untuk peremajaan pohon sawit (replanating). Tapi Kalimantan Utara kan ngga bisa menggunakan dana itu karena umur pohon sawit di Kaltara ini belum ada yang sampai 25 tahun sebagai syarat replanting,” ujar Andi

Andi berharap para petani sawit di Kaltara dapat juga menerima hibah dana dari  BPDP lewat mekanisme yang lain seperti bantuan untuk pemupukan atau pembuatan jalan usaha tani sawit.

Pelatihan Petaini Sawit yang direncanakan berlangsung hingga tanggal 21 Februari 2017 itu di hadiri oleh semua anggota Askapindo Nunukan dan Kaltara serta dibuka oleh Bupati Nunukan yang diwakili Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Nunukan, Masniadi.

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait