Badan Narkotika Nasional (BNN) terus memperkuat kapasitas lembaganya dalam upaya pemberantasan penyalahgunaan narkotika dan obat-obat berbahaya (narkoba) di Indonesia. Mulai Desember 2016, BNN akan menggunakan senjata khusus atau spesifik dari berbagai jenis.
“Senjata yang dimiliki sementara diperoleh dari impor bukan kaliber TNI atau Polri, tapi ini spesifik,” kata Kepala BNN, Komjen Pol Budi Waseso yang akrab dipanggil Buwas di Jakarta, Selasa (22/11/2016.
Buwas enggan menyebut asal senjata tersebut. Namun Ia mengatakan senjata impor tersebut akan mulai tiba di Indonesia pada November ini.
“Penggunaan senjata khusus oleh BNN, untuk melakukan identifikasi bila ada yang meninggal, maka dapat diketahui peluru yang digunakan,” kata Buwas.
Pengguna dari senjata spesifik milik BNN itu, menurutnya terutama adalah anggota BNN yang bertugas di bagian pemberantasan, itu pun dengan syarat-syarat khusus.
“Anggota BNN dari bagian pemberantasan akan menggunakannya dengan syarat orangnya harus cakap dan terlatih dan lulus tes psikologi,” kata Buwas.
Adapun jenis senjata spesifik yang digunakan adalah laras panjang, sniper, senjata serbu, pistol dan senjata pendamping, katanya.
“Ke depan BNN harus mendahului kekuatan sindikat narkoba, karena saat ini sudah terbukti adanya perlawanan dari sindikat narkoba kepada aparat BNN,” kata Buwas.