Minggu, 2 April 23

BNN Bongkar Jaringan Sabu Internasional yang Dipasok Dari Cina

MEDAN — Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil membongkar jaringan pengedar narkotika internasional di Medan.20 kilogram sabu dan ribuan butir ekstasi dan pil happy five ditemukan BNN di salah satu rumah di The City Residence Blok A-18, Jalan Sempurna, Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia,Kota Medan,Sumatera Utara.

Empat orang ditangkap dan diduga kuat mengetahui asal muasal sabu dan ribuan butir pil haram yang disebut Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso berasal dari Malaysia.”Sabu dan ribuan butir pil ekstasi dan happy five ini dari Malaysia masuk ke Aceh selanjutnya dibawa ke Medan melalui jalur darat.Ini sindikat narkotika internasional.”kata Budi Waseso saat memberi keterangan pers di Medan, Senin 11 April 2016.

Empat orang yang ditangkap BNN di Medan masing-masing berinisial Achin alias MR; HND suami Achin; JT dan AH. Terungkapnya sindikat narkotika internasional itu bermula dari informasi yang diterima personil BNN yang menyebut telah terjadi transaksi narkoba dalam jumlah besar dari Malaysia menuju Medan.

Lantas petugas BNN sejak 1 April 2016 mengikuti gerak-gerik Achin alias MR.Tepat Jumat pekan lalu Achin yang tengah berada disalah satu pusat perbelanjaan di Jalan Gatot Subroto Medan hendak ditangkap petugas BNN.”Meski berhasil kabur dari sergapan petugas,namun Achin bisa ditangkap dirumahnya di The City Residence berikut barang bukti 20 kilogram sabu,50 ribu butir ekstasi dan 6 ribu happy five.”kata Budi Waseso.

Selanjutnya BNN mengejar HND yang merupakan suami Achin.Setelah HND ditangkap,BNN mengejar JT dan AH.”Total ada empat tersangka yang sudah ditangkap BNN yang bekerja dalam jaringan yang sama.”ujar Budi Waseso.Ke empat orang tersebut,lanjut Waseso dikendalikan oleh TG salah satu narapidana yang tengah menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Lubuk Pakam,Deli Serdang.”Jadi ke empatnya dikendalikan TG seorang narapidana di LP Lubuk Pakam Deli Serdang.TG yang mengatur semua pergerakan Achin dan kawan-kawannya.”tutur Waseso.

Waseso menyebut sabu 20 kilogram yang bakal menjerat keempatnya jadi pesakitan dengan ancaman hukuman mati,kemungkinan besar merupakan bagian dari apa yang pernah dia sebut sebagai sabu yang dikirim dari Cina. Budi Waseso di Medan,10 November 2015 pernah mengungkapkan,BNN sedang memantau tiga kontainer narkoba yang akan masuk ke Indonesia. “Saat ini barang haram itu sedang transit di negara tetangga.Kalau sampai tiga kontainer ini masuk ke Indonesia, kerusakan generasi muda akan semakin masif,” kata Waseso. Karena itu, sambung Waseso, dia meminta Lemhanas juga mengkaji pemberantasan narkoba karena sudah merusak bangsa. “Saya yakin ada agenda negara-negara lain yang ingin merusak Indonesia dengan narkotika,” ujar Waseso ketika itu.

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait