Surabaya – Layaknya berdandan mirip perempuan lima laki-laki akitivis lingkungan dari Indonesia Water Community of Practice (IndoWater CoP), memprotes keberadaan Sungai Kalimas Surabaya, Rabu, (8/3/2017).
Mereka sebagai ikan duyung yang terdampar di pinggir Sungai Kalimas di Ketabangkali Surabaya. Lengkap dengan atribut dikenakan, mulai lipstik, rambut pasangan, hingga bra. Ikan duyung “bencong”, itulah sebutan peran mereka.
Koordinator IndoWater Cop, Riska Darmawanti mengatakan, aksi ini digelar bertujuan untuk memperingatkan kepada pemerintah agar segera melakukan normalisasi dan pengawasan sungai secara serius.
“Pemerintah sudah tidak serius terhadap kali atau sungai. Mereka kurang melakukan pengawasan terhadap sungai yang ada di Indonesia. Padahal kita tahu sungai sudah tercemari bifenil terpoliklorinasi (PCB) dan pestisida organoklorin, “ ujar Riska.
Tingginya konsentrasi PJB dan pestisida organoklorin di Sungai Kalimas, terang Riska, menyebabkan habitat ikan di sungai tersebut berkelamin ganda disebut juga interseksualitas atau kebencongan.
“Ada sel telur dalam jaringan testis, yang biasa disebut juga sebagai testis-ova. Ini telah rusak menjadi bencong karena pencemaran,” tegas Riska.
Bukti ini telah ditunjukkan dalam sebuah penelitian kolaborasi antara Universitas Brawijaya dan Toulouse Prancis. Mereka telah menemukan ada 20 persen populasi ikan bader (Puntius gonionotus) jantan yang hidup di Sungai Kalimas, Surabaya, mengalami interseksualitas.
Fakta itu erat kaitannya dengan temuan konsentrasi PCB pada sedimen yang terdeteksi pada Kalimas mencapai 420 ng/gr berat kering.
“PCB, biasa digunakan dalam kapasitor dan transformator listrik, plastik, lubrikan, bahan perekat, tinta dan pestisida. Baik PCB maupun pestisida organoklorin dikategorikan dalam endocrine disrupting chemicals (EDCs) atau senyawa pengganggu hormon (SPH), “ jelas Riska.
PCB dan pestisida organoklorin yang bisa masuk ke tubuh manusia melalui udara, makanan, dan kulit dianggap berbahaya karena sifatnya yang persisten dan lipofilik menyebabkan PCB dan pestisida organoklorin akan menumpuk dalam tubuh dalam waktu yang lama.
“Hal yang sama diduga juga terjadi pada sungai-sungai di Indonesia yang memiliki karakteristik pencemaran yang sama,” kata Riska.