JOGJA – Kepala Dinas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi DIY Tavip Agus mengatakan bahwa Jalur Lintas Selatan (JLS) akan dibangun pada 2017 dalam rangka mendukung pembangunan Bandara Baru Internasional Kulonprogo (BBIK) menjadi bandara terpadu. Ia juga memberikan bocoran, nantinya JLS tidak hanya melewati, tapi juga menembus bawah tanah (underpass) tepat di bawah BBIK.
Pembangunan JLS sendiri merupakan alternatif dari wacana pembangunan jalan tol menuju BBIK. Tavip menyampaikan, hal tersebut merupakan arahan langsung dari Jusuf Kala demi menumbuhkan perekonomian masyarakat. Jalan ideal bebas hambatan yang diharapkan adalah jalan dengan model ringroad yang telah dibangun dan dikembangkan sejak tahun 1980, dengan jalur cepat di tengah dan dibatasi jalur lambat dipinggirannya.
Tavip menambahkan, pembangunan tidak hanya berfokus pada JLS. Jalur-jalur utama lama yang nantinya juga akan diperlebar, seperti jalur utama Jogja-Wates dan jalur utama Magelang. Sedangkan untuk jalur baru lainnya, berdasarkan keputusan presiden, terdapat jalan yang nantinya akan kembali direncanakan pembangunannya, yaitu jalur baru otoritas Borobudur menuju BBIK, melewati Kalibawang Kenteng.
“JLS itu salah satu opsi untuk ngimbangin Pantura, namun di daerah selatannya. Kemungkinan itu didesainnya menjadi empat lajur agar nantinya tidak crowded (sesak) di jalan Wates ini. Sehingga nanti kalau tidak dibuka, jalan hanya bertumpu pada jalur utama Jogja-Wates. Maunya kita pecah gitu, ada yang lewat JLS, ada yang lewat jalur utama, mungkin orang yang dari Magelang, tidak lewat jalur utama, tapi jalur Kalibawang.” jelas Tavip kepada indeksberita.com di kantornya, Kamis (31/3).
Terkait penganggaran JLS dan jalur lainnya, Tavip menjelaskan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum akan mengalokasikan dana ketika BBIK sudah mulai konstruksi.