MEDAN — 21 orang masih dicari akibat banjir bandang yang melanda Lau Betimus, Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, kemarin. Hingga Senin pagi, 16 Mei 2016, tim gabungan pencari korban masih belum menemukan 21 korban yang diduga terseret gelombang air setinggi 20 meter luapan Lau Betimus.Lau dalam bahasa setempat adalah sungai.
Camat Sibolangit Amos Karokaro mengatakan,dia sudah mengerahkan warga sekitar aliran Lau Betimus yang membentang dari hutan di bumi perkemahan Sibilangit hingga ke Sembahe yang berjarak sekitar 20 kilometer. “Karena kami menduga 21 korban lainnya hanyut ke hilir ke Sembahe.” kata Amos kepada Indeks Berita, Senin 16 Mei 2016.
Hingga pagi ini di Posko Sibolangit, ujar Amos, tim gabungan masih memastikan satu korban berjenis kelamin perempuan sudah ditemukan terjepit diantara bebatuan di Lau Betimus. “Tim pencari masih berusaha mengevakuasi korban.” kata Amos.
Kepala Humas Badan Save And Rescue (SAR) wilayah Sumatera Utara Turnip mengatakan,tim Rescue masih berusaha mencari puluhan orang yang tersapu aliran Lau Betimus.”Kami masih sisir lokasi pertama kejadian hingga ke hilir di perbukitan Sibolangit,”kata Turnip. Tim Rescue, sambung Turnip, kesulitan karena cuaca yang kurang bersahabat.
Banjir bandang terjadi kemarin di Lau Betimus, Sibolangit. Saat air meluap secara tiba-tiba,puluhan mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Sekolah Tinggi Kesehatan Flora dan warga sekitar Rumah Sakit Adam Malik Medan tengah berwisata ke kawasan air terjun dua warna Sibolangit.
Namun saat puluhan mahasiswa tersebut mengakhiri wisata air terjun, tiba-tiba air Lau Betimus naik. “Kami segera naik keatas dan berusaha menyelamatkan diri. Sebagian ada yang memegang akar pohon termasuk saya agar bisa selamat. Sebagian lainnya tidak bisa menyelamatkan diri karena air datang tiba-tiba disertai ambruknya tanah,” kata Mordang Harahap, korban yang selamat.