Jumat, 24 Maret 23

Atasi Macet dan Kecelakaan akibat KRL, Pemkot Bogor Janji Bangun Fly Over

BOGOR – Lintasan Kereta Rel Listrik (KRL) yang melintasi jalan di sejumlah tempat di Kota Bogor, tidak hanya rawan kecelakaan. Namun, juga menjadi sumber kemacetan lalu lintas. Antrian kendaraan yang terhalang setiap KRL melintas terjadi sepanjang hari di Jalan RE Martadinata, Jalan Kebon Pedes, dan Jalan Kapten Muslihat.

Seperti halnya di Jalan RE Martadinata, saat jam berangkat dan pulang kerja, palang pintu kereta lebih sering turun, dampaknya pengemudi mobil bisa menghabiskan waktu satu jam lebih untuk mengantri akibat macet.

“Idealnya di lokasi lintasan KRL dan padat lalu lalang kendaraan dibuat jalan layang diatas rel, sehingga tidak terjadi kemacetan kendaraan. Di Jalan RE Martadinata, merupakan titik macet. Pasca pemberlakuan SSA (Sistem satu Arah) oleh Pemkot Bogor, kemacetan di jalan ini makin menjadi-jadi,” tutur Hasan (35) penjaga palang pintu, kepada indeksberita.com, Kamis (28/7/2016).

Data yang dimiliki pos perlintasan, dalam sehari terdapat 178 kali KRL melintas dari Bogor menuju Jakarta dan 179 kali dari arah Jakarta ke Bogor.

“Rata-rata setiap 5 menit, KRL melintas. Jadi, setiap 5 menit sekali, palang pintu di Jalan RE Martadinata diturunkan. Antrian kendaraan pun terjadi mendekati palang pintu, terutama didominasi kendaraan roda empat. Kesemrawutan lalu lalang kendaraan selain karena KRL yang melintas juga disebabkan posisi simpang pertigaan jalan yang berdekatan dengan palang pintu KRL,” ujarnya.

Menanggapi titik macet di lintasan KRL, Jalan RE Martadinata, Wakil Walikota Bogor, Usmar Harimar mengatakan, tahun 2017 mendatang, Pemkot Bogor berencana melakukan groundbreaking pembangunan fly over.

“Ini harus ada rekayasa lalu lintas. Disamping itu juga kita akan coba membuat beban-beban berat di titik pertemuan jalan dengan rel kereta api itu dapat terurai, salah satu upayanya adalah dengam akan dibangunnya fly over. Semoga di tahun 2017 nanti segera groundbreaking untuk fly over di Jalan R.E. Martadinata yang selama ini sangat semrawut luar biasa,” tukasnya.

Dengam terurainya kemacetan di ruas jalan tersebut, setidaknya akan memperlancar arus lalu lintas di ring dua. Rencana pembangunan fly over itu tidak hanya akan dilakukan di Jalan R.E. Martadinata saja. Tetapi, juga akan dibangun di Jalan M.A. Salmun dan di Kebon Pedes.

“Dengan begitu minimal pada tahun 2017 dan 2018 nanti akan ada tiga fly over yang akan dibangun sebagai upaya minimalisir mengurangi dampak dari SSA dan untuk mengurai kemacetan yang ada selama ini di ketiga ruas jalan tersebut,” tuntasnya. (eko)

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait