BOGOR – Sebanyak 70 perwakilan aparatur wilayah dan instansi terkait penanggulan bencana ikuti rapat koordinasi penanggulangan bencana banjir longsor di Kota Bogor. Rapat koordinasi diselenggarakan untuk menindaklanjuti instruksi Walikota Bogor Bima Arya terkait peringatan dini menghadapi bencana banjir longsor di Kota Bogor. Demikian dijelaskan Kepala BPBD Kota Bogor Ganjar Gunawan dalam rapat yang digelar di Paseban Sri Baduga Balaikota Bogor, Senin, (17/10/2016).
“Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota Bogor Hanafi sudah menugaskan BPBD untuk memberikan informasi kepada aparatur wilayah dan instansi terkait mengenai penanggulangan bencana alam dan longsor,” tukasnya sebagaimana dikutip indeksberita.com.
Ganjar mengungkapkan, fenomena alam saat ini sedang cuaca ekstrim dengan intensitas hujan cukup tinggi. Hal ini mengakibatkan bencana alam yang sifatnya hydrometeorologis seperti banjir, banjir bandang, pergeseran tanah (longsor) dan angin puting beliung. Ancaman bencana seperti ini yang harus diwaspadai. Untuk wilayah yang berada di bantaran sungai Ciliwung dan Cisadane diperlukan kesiapsiagaan dan kewaspadaan yang lebih tinggi termasuk dengan masyarakatnya.
“Aparatur wilayah kami minta untuk lebih peka terhadap ancaman bencana yang terjadi,” tandasnya.
Sebagai informasi, saat ini, Kota Bogor berada di peringkat ke-461 untuk kerawanan bencana secara nasional. Selain ancaman tanah longsor, banjir dan pohon tumbang. Hal itu masih ditambah dengan kontur tanah di Bogor yang terbilang labil. Banyak masyarakat yang mendirikan bangunan di tebingan. Tipografi yang berbukit-bukit akhirnya menciptakan slum area yang rawan longsor.
Berdasarkan hasil pemetaan daerah potensi bencana di Kota Bogor, dari 6 kecamatan dan 68 keluarahan, hampir separuh wilayahnya rawan banjir dan longsor. Di wilayah Kota Bogor sedikitnya terdapat 32 titik rawan bencana alam yang terdiri atas daerah rawan longsor dan banjir yang tersebar di 6 wilayah kecamatan se Kota Bogor.
Untuk wilayah Bogor Tengah ada 3 titik rawan longsor, di Tanah sareal ada 6 titik rawan banjir, Bogor Barat 6 titik rawan longsor dan banjir, Bogor Selatan 12 titik rawan longsor, Bogor Timur 3 titik rawan banjir dan di wilayah Bogor Utara ada 2 titik rawan banjir.
Dari data yang dikeluarkan BPBD Kota Bogor, bencana tanah longsor menempati urutan pertama. Mari kita tengok data tersebut. Tahun 2013 ada 115 kejadian, tahun 2014 ada 153 kejadian, 2015 ada 48 kejadian dan 2016 ada 22 kejadian (data hingga Maret). (eko)