Kamis, 21 September 23

Anggota DPR Minta Pilkada Tak Sebarkan Nuansa Kebencian

Anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni meminta kepada seluruh pihak tidak menyebarkan nuansa kebencian saat momentum politik pilkada 2017, khususnya di DKI Jakarta.

“Kampanye saja belum dimulai, namun nuansa kebencian sudah kita lihat dan dengar di mana-mana. Kita semua harus menjaga stabilitas selama Pilkada DKI Jakarta 2017,” ujar Sahroni di Jakarta, Senin (18/10).

Selain itu, untuk di DKI Jakarta, politisi Nasdem ini juga mengimbau kepada semua pihak untuk dapat menahan diri dalam menggunakan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

“Percayalah warga Jakarta adalah pemilih cerdas yang akan menyampaikan aspirasinya pada saat pemilihan nanti,” ujar dia.

Tak hanya itu, dirinya merasa khawatir dengan maraknya kampanye bernuansa SARA belakangan ini, karena dapat memicu perpecahan.

Dia berharap seluruh kontestan politik beserta relawan dapat lebih santun dan beretika dalam berkampanye.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam Keputusan KPU Nomor: 123/Kpts/KPU/Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis (Juknis) Pilkada 2017 telah menegaskan larangan kampanye calon kepala daerah yang mempersoalkan dasar negara Pancasila dan pembukaan UUD 1945 serta menghina seseorang berdasarkan SARA.

“Karena itu, semua model kampanye yang bersifat provokatif harus dihindari. Hal ini penting agar kondisi keamanan di ibukota kondusif. Sebab mendekati ajang Pilkada DKI Jakarta 2017, situasi politik semakin memanas,” jelas dia.

Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 akan diikuti tiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur.

Mereka adalah Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Nasdem, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait