Jakarta – Hingga saat ini pemerintah belum memutuskan rencana teknologi apa yang akan dipakai untuk pembangunan Gas Alam Cair Lapangan Abadi di Blok Masela, Maluku. Karena penentuan apakah pembangunannya melalui Onshore atau Offshore saja masih menjadi polemik di kalangan pemerintah sendiri.
Namun, aggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil Maluku Nono Sampono curiga, ahwa pemerintah telah memesan kapal kilang laut yang nantinya akan digunakan untuk mengambil gas dengan menggunakan teknologi Offshore.
“Ini semoga saya salah ya pak, tapi saya mau klarifikasi saya dapat selentingan, apakah benar bapak(SKK Migas) telah mengajukan pembuatan kapal di Korea itu? Ini yang harus dijawab sama bapak,” ucap Nono saat gelar rapat dengar pendapat dengan Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi terkait Pengelolaan Blok Masela, di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Senin (7/3).
Selanjutnya kata Nono, kalau isu tersebut benar, hal itu melanggar dan bisa menjadi masalah. Karena keputusan pembangunan Blok Masela belum diputuskan pemerintah.
“Ini kalau benar sudah dilakukan, ini akan saya kejar terus. Karena ini telah melanggar hukum. Presiden kan belum memutuskan, kenapa sudah melakukan pemesanan kapal,” tegasnya.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Amien mengatakan pihaknya dan pemerintah sama sekali belum melakukan pemesanan kapal kilang laut yang nantinya akan dioperasikan di Blok Masela.
“Tidak ada yang untuk Masela sudah di pesan. Tapi memang ada pemesanan kapal tapi bukan untuk Masela dan itu untuk orang lain,” ungkap Amien.