Andi Zakaria: Pemprov Harus Perhatikan Mahasiswa Asal Kaltara Korban Bencana Sulteng

0
81
Foto Anggota DPRD Kalimantan Utara (Kaltara) Andi Zakaria, saat menjelaskan pada wartawan tentang tanggungjawab Pemprov untuk memberikan perhatian pada mahasiswa asal Kaltara korban bencana Sulteng.

Gempa dan tsunami yang melanda beberapa tempat di Sulawesi Tengah (Sulteng) pada hari Minggu (30/9/2018) lalu, juga turut meluluh lantakan sarana pendidikan seperti Kampus Universitas Tandulako (UNTAD) Palu. Melihat kondisi tersebut, Anggota DPRD Kalimantan Utara (Kaltara) Andi Zakaria, meminta Pemprov memberikan perhatian pada mahasiswa asal Kaltara korban bencana Sulteng.

Untuk diketahui, akibat kerusakan parah pada Universitas Tadulako, serta perguruan tinggi lainnya, banyak pihak menilai bahwa pemulihan bangunan hingga dapat dimulainya proses perkuliahan, dibutuhkan waktu yang tak sebentar. Untuk itu, Andi Zakaria meminta Disdikbud Provinsi Kaltara agar cepat tanggap serta sigap, mengingat saat ini ada sedikitnya 120 siswa asal Nunukan yang menuntut ilmu di Kota Palu, yang tersebar di berbagai perguruan tinggi, baik Negeri maupun Swasta.

“Pemprov Kaltara lewat Diknas harus tanggap terkait hal ini. Karena persoalan ini menyangkut keterlanjutan pendidikan dari para pewaris bangsa,” ujar Andi saat menerima pewarta di kediamanya, Bukit Cinta, Nunukan, Sabtu (6/10/2018).

Diantara hal yang harus dilakukan Pemprov menurut Andi adalah memfasilitasi kepulangan para Mahasiswa asal Kalimantan Utara yang masih berada di Palu, dan secepat mungkin berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan mengenai langkah-langkah agar para Mahasiswa tersebut dapat terus kuliah.

Diketahui sebelumnya, guna membantu kelangsungan proses belajar para mahasiswa Untad, Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), menginisiasi program kuliah sementara atau “sit in” bagi mahasiswa Untad yang sekarang sedang mengungsi di luar Palu. Terkait terobosan yang diinisiasi MRPTNI, Andi berharap Pemprov Kaltara responsif terhadap kebijakan tersebut.

Diketahui pula bahwa saat ini telah ada 38 Perguruan Tinggi Negeri PTN yang telah menyatakan kesediaannya untuk menerima mahasiswa Untad yang sedang meninggalkan Kota Palu ke daerah lain di Indonesia. Para Mahasiswa dapat mengikuti program “sit in” di prodi yang relevan dengan mata kuliah sejenis di PTN lain tersebut.

Andi melanjutkan, untuk Mahasiswa asal Kaltara yang kuliah di Perguruan Tinggi Negeri di Universitaw Tadulako, saat ini telah ada ‘lampu hijau’ dan tinggal menunggu responsif Diknas Kalatara. Tapi yang menjadi persoalan dan tak kalah penting menurut Andi, adalah nasib dari para Mahasiswa asal Kaltara yang saat ini menempuh pendidikan di PTS, atau Sekolah Tinggi lainya di Sulawesi Tengah, yang kampusnya juga menjadi korban bencana sehingg proses perkuliahan terhenti.

“Itu yang PTN. Sekarang yang juga harus kita pikirkan bersama adalah menemukan solusi bagi para Mahasiswa dari Perguruan Tinggi Swasta di Palu. Karena tak sedikit pula Mahasiswa kita yang kuliah di PTS atau Sekolah Tinggi Swasta lainya di Sulteng,” pungkas Politisi PBB tersebut.