Pengamat Media Soasial, Agung Wismoyo menduga akun @banaspati2001 ini dibuat oleh kelompok Pendukung Reklamasi untuk menyerang balik kelompok ForBali.
Dugaan itu bermula saat Sejumlah massa anggota Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa (ForBali) pada 25 Agustus lalu berunjuk rasa di DPRD Provinsi Bali, aksi tersebut disertai aksi penurunan bendera merah putih dan pemasangan bendera organisasi dalam satu tali.
beberapa hari setelah aksi tersebut, tepatnya 1 Agustus 2015, akun twitter @Banaspati2001 mengunggah sebuah foto yang dianggap menghina Pancasila.
Pelaku menuliskan dalam akun jejaring sosialnya, “Indonesia Sudah Mati, Pancasila was Dead.” Yang bersangkutan juga mengunggah sebuah foto seorang pria sedang tegak hormat ke arah bendera ForBali. Agus Wirasmana juga sudah melakukan klarifikasi bahwa dia tidak punya akun twitter.
Pihak Kepolisian Daerah (Polda) Bali menduga unggahan foto tersebut merupakan rangkaian aksi anarkis berupa pembakaran ban di 12 titik di Bali dan penurunan bendera merah puth di depan kantor DPRD Bali akhir bulan lalu.
“Kami masih melakukan penyelidikan untuk menemukan pemilik akun tersebut,” kata Kapolda Bali, Irjen Pol Sugeng Priyanto ditemui di Mapolda Bali, Kamis (8/9).
Pada hari yang sama @Banaspati2001 juga memosting ulang (re-tweet) @bali_merdeka. Di sana tertulis, “Ormas-ormas di Bali bersatulah membela Bali! Kelak kalianlah yang menjadi “tentara” bagi Bali.”
Menurut Agung, rakyat Bali tidak mungkin memprovokasi dengan bahasa yang provokatif tersebut. “Mereka sangat tinggi nasionalisme, apalagi akun itu hanya dibuat saat gejolak Reklamasi di Bali. Saya kira, ini serangan dari pendukung reklamasi dengan memainkan issu murahan dan seakan-akan anti reklamasi”
“Agus Wirasmana, pemilik photo juga sudah klarifikasi bahwa dia bukan pemilik akun @banaspati 2001, ini cara fitnah keji yang dilakukan oleh pendukung reklamasi,” pungkasnya di Jakarta, Kamis.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.