“Beliau sebagai Ketua DPR ditempatkan terhormat, bukan sebagai pekerja. Diperlukan jabatan yang terhormat, yaitu anggota dewan pembina”
Jakarta – Ade Komarudin (Akom) tak masuk dalam struktur pengurus harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya (DPP Golkar) pimpinan Setya Novanto.
Akom, yang kini menjabat sebagai Ketua DPR “hanya” ditempatkan sebagai anggota Dewan Pembina oleh Setya Novanto sebagai ketua umum terpilih dan tim formatur hasil Munaslub.
“Beliau sebagai Ketua DPR ditempatkan terhormat, bukan sebagai pekerja. Diperlukan jabatan yang terhormat, yaitu anggota dewan pembina,” kata anggota formatur, Roem Kono di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (26/5/2016).
Menurut Roem, dengan posisinya itu Akom bisa memberikan pertimbangan dan masukan strategis seperti menentukan calon presiden dan pimpinan lembaga tinggi negara.
Selain itu, Akom juga bisa fokus menjalankan tugasnya sebagai Ketua DPR.
“Beliau seorang Ketua DPR yang tidak punya waktu, tapi Beliau punya wewenang untuk mengambil kebijakan nasional,” kata Roem, yang merupakan timses Novanto pada Munaslub lalu.
Selain Akom, tim formatur juga menempatkan satu calon ketua umum lain yakni Priyo Budi Santoso sebagai anggota dewan pembina.
Sementara, lima calon ketua umum lainnya duduk dalam susunan pengurus harian.
“Timses Ade juga semuanya masuk. Ada yang di dewan pembina, dewan pakar, saya kira kita sudah akomodir semua,” kata Roem.
Di lain pihak, anggota tim sukses Akom pada Munaslub lalu, Firman Subagyo, menyatakan keberatan atas penempatan Akom di dewan Pembina. Firman menilai Akom lebih tepat masuk dalam struktur harian DPP.
“Seperti Ade Komarudin jangan dilihat karena jabatannya di DPR . Usianya masih muda. Tidak cocok di Wanbin. Akom juga lolos syarat minimal 30 persen. Harus ada representasinya,” ujarnya.