Kamis, 28 September 23

Akibat Facebook, Perbatasan Kabupaten Madina – Tapsel Rusuh Bernuansa SARA

MEDAN — Puluhan warga Desa Sihepeng, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara, menyerang warga Desa Huta Pardomuan, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) akibat postingan status facebook milik Toni Darius Sitorus yang dianggap menghina atau melecehkan Agama Islam.

Kerusuhan pecah setelah warga warga Desa Siabu berkumpul untuk mencari pemilik akun facebook serta berencana menyerang warga Desa Huta Pardomuan, Tapsel, sekitar Pukul 21.00 WIB tadi malam. Masyarakat Desa Sihepeng berjumlah sekitar 60  orang mengendarai sepeda motor melakukan penyerangan ke Desa Huta Pardomuan, Tapanuli Selatan. “Namun penyerangan tersebut berhasil dihalau oleh personil Polres Madina yang mencium pergerakan warga Desa Siabu.” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumut Komisaris Besar Rina Sari Ginting, Selasa 20 September 2016.

Entah bagaimana, sekitar pukul 22.30 WIB, sambung Rina, masyarakat Desa Aek Badak Julu, Sayur Matinggi, tiba-tiba ikut melakukan penyerangan ke Desa Huta Pardomuan akibat terprovokasi oleh pergerakan masyarakat Desa Sihepeng. “Namun penyerangan tersebut berhasil dihalau oleh personil Polres Tapsel meski sempat terjadi bentrokan.” tutur Rina.

Akibat insiden tersebut korban jatuh dari kelompok penyerang yakni : Zul Lubis, 19 tahun, mengalami luka robek kepala sebelah kiri,  Bargot Pulungan 35 tahun luka tembak senapan angin pada pinggul sebelah kiri, Idris Nasution 36 tahun luka kening sebelah kiri dan Saripada Nasution, 33 tahun luka tembak pada lengan kiri atas. “Tidak ada korban jiwa maupun korban luka serius yang dibawa ke rumah sakit.” tutur Rina Sari.

Akibat bentrokan itu, sejumlah rumah rusak seperti yang dialami Pahami Siagian/boru Mangunsong, pintu kayu rusak dan 4 jendela kaca pecah serta atap rumah penuh dengan batu yang dilempar penyerang. Keadaan serupa terjadi di rumah milik Alarik Nainggolan yang dirusak penyerang. Tujuh jendela rumah Alarik hancur serta atap rumah penuh dengan batu. Rumah lainnya yang dirusak adalah milik Marojahan Simangunsong dan Marjulu Hasiholan Simanjuntak. “Kebetulan pemilik ke empat rumah yang dirusak milik umat Kristen. Polisi sedang mendalami dalang penyerangan yang mengaitkan facebook milik Toni Darius Sitorus yang dianggap menghina atau melecehkan Agama Islam.” tutur Rina Sari.

Hingga pukul 04.00 WIB tadi, kondisi di perbatasan Kabupaten Madina-Tapsel sudah bisa dikendalikan. Wakil Bupati Tapsel,Wakil Kepala Polres dan pejabat setempat mengadakan pertemuan diruangan SD Negeri Desa Aek Badak Julu. “Dari hasil pertemuan disepakati akan dilakukan penjagaan diperbatasan Tapsel dan Madina tepatnya di Desa Aek Badak Julu dan Desa Huta Pardomuan dengan melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama.” tutur Rina Sari.

Mencegah kerusuhan terulang, polisi menyiagakan pasukan dari Polres Tapsel100 personil, Polres Madina 100 personil, Polres Kota Padang Sidempuan 30 personil,  Brimob Detasemen C Maragordong Sipirok sebanyak 250 personil. “Polisi dibantu personil TNI AD dari Kodim 0212/TS sebanyak150 personil.” kata Rina Sari.

Kerusuhan itu, kata Rina bukan bernuansa agama, tapi isi facebook yang memprovokasi sehingga muncul nuansa agama. “Terjadi kesalahpahaman antar kampung. Terhadap pemilik akun Toni Darius Sitorus sudah dilakukan pemeriksaan oleh kepolisian. Dan hasil keterangan pemilik akun, dia tidak memakai facebook itu sangat lama. Facebook Toni Darius kemungkinan di hack oleh orang lain dan sedang dilakukan pencarian.” tutur Rina Sari.

Bupati Tapsel Syahrul Pasaribu mengatakan, kondisi Kondisi di Desa Huta  Pardomuan, Desa Aek Badak Julu dan Desa Aek Badak Jae  saat ini sudah  terkendali. “Pengamanan dilakukan dengan bantuan  personil TNI AD dan personil kepolisian serta Satuan Polisi Pamong Praja.” kata Pasaribu wartawan.

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait