Minggu, 24 September 23

Di Akhir Tahun 2016, Warga Desa Lakardowo Buka Wisata Limbah B3

Warga Desa Lakardowo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, yang menjadi korban dugaan pencemaran lingkungan membuka jasa wisata pendidikan limbah. Hal ini dilakukan warga, supaya publik mengerti akan bahaya  limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) bagi kehidupan.

“Tujuan diselenggrakan kegiatan ini, untuk memberikan wawasan tentang bahaya limbah B3 bagi manusia dan lingkungan,” kata anggota Presidium Penduduk Lakardowo Bangkit  (Pendowo Bangkit), Heru Siswoyo alias Sarpan, Sabtu, (31/12/ 2016).

Masih kata Sarpan, pendidikan ini  dikemas dalam bentuk wisata limbah. Selanjutnya, ia berharap dengan membuat acara ini akan bisa membawa kesadaran masyarakat umumnya, sekaligus instansi terkait khususnya, akan bahaya limbah B3.  “Cukup warga Desa Lakardowo yang menjadi korban. Biar hanya peristiwa di Desa Lakardowo sebagai pelajaran berharga,” ucap Sarpan.

Sebagaimana masih berlangsung peristiwa, warga Desa Lakardowo sudah lima tahun resah akibat limbah B3 yang dilakukan oleh pengelola limbah B3 PT PRIA (Putra Restu Ibu Abadi). Terdapat dua dusun, yaitu Dusun Kedung Palang dan Sambi Gembol, hingga sekarang serius terdampak timbunan limbah B3 tersebut. Selain dua dusun tersebut, ada juga satu dusun yang terdampak, yaitu Dusun Greol, Desa Sidorejo, yang masih termasuk dalam kawasan Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

Akibat pencemaran tersebut, air tanah di sumur-sumur warga tercemar dan kualitasnya menurun. Data yang dimiliki Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan (KPPL), sedikitnya tercatat 324 anak mengalami gangguan kulit atau iritasi akibat menggunakan air sumur yang tercemar. Karena asap pembakaran limbah B3, tanaman pertanian warga yang jaraknya tak jauh dari perusahaan banyak yang rusak. Bahkan ada beberapa sawah yang sudah tidak bisa ditanaman padi muapun jagung.

Wisata limbah ini, kerja bareng antara warga Desa Lakardoowo yang tergabung dalam Pendowo Bangkit dan KPPL, serta Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah atau Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton). Direktur Ecoton, Prigi Arisandi menyampaikan, wisata ini dibuat  untuk memberikan pelajaran tentang bahaya limbah B3. Selain itu, dalam acara wisata ini, akan diberikan pula teknik mengindentifikasi limbah B3. “Terutama mengukur kualitas air, dan cara melindungi lingkungan dari dampak limbah,” kata Prigi.

Prigi juga menyampaikan, cara pendaftaran peserta bisa melalui e-mail pendowo.bangkit@gmail.com yang sudah disebar lewat media sosial. Wisata perdana yang dibuka secara gratis ini akan digelar Sabtu, 31 Desember 2016. “Sudah ada beberapa orang yang mendaftar. Ada yang dari Sidoarjo, Surabaya, Pasuruan, Mojokerto bahkan Jakarta,” ucap Prigi.

Setelah kegiatan perdana, secara bertahap, pihaknya juga akan membuka kesempatan berikutnya pada awal 2017. “Sudah ada peserta dari Belanda yang akan ikut wisata limbah, rencananya Februari 2017,” sambung Prigi.

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait