Rabu, 27 September 23

Ada Suara Penolakan, di Medan Rizieq Shihab Diberi Ulos

Ribuan umat Islam memenuhi Masjid Agung di Jalan Diponegoro Medan, Sumatera Utara, Rabu 28 Desember 2016. Mereka mengikuti acara Tablig Akbar Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI). Rizieq hadir bersama pengurus Front Pembela Islam dan aktivis Gerakan Anti Penodaan Agama Islam (GAPAI).

Sebelum Tablig Akbar, Rizieq menggelar temu pers disalah satu hotel di Medan. Dia mengatakan, temu pers untuk merespons berbagai opini yang berkembang di tengah masyarakat. “Tujuan Tablig Akbar ini hanyalah untuk membangun persatuan dan persaudaraan umat. Ini yang harus diluruskan agar tidak ada pihak yang salah memahami gelora dan semangat kebangkitan umat Islam,” kata Rizieq.

Kehadiran Rizieq di Medan mendapat simpati dari berbagai kalangan umat Islam. Bahkan Rizieq diberi ulos dan ditetapkan bermarga Lubis. Adapun istrinya diberi marga Nasution. Kedua marga itu berasal dari Kabupaten Tapanuli Selatan atau Mandailing Natal.

Sebelum Rizieq tiba di Masjid Agung orasi dan tausiah di panggung utama halaman Masjid Agung diisi oleh KH Abdul Rasyid dan Sekretaris Jenderal GNPF MUI KH Alkhattath. Dia menyerukan agar semangat persatuan dan persaudaraan umat Islam terus terjaga dalam bingkai spirit aksi 2 Desember atau 212.

Kepala Polda Sumatera Utara Inspektur Jenderal Rycko Amelza Dahniel mengajak umat Islam menjadi contoh. “Saya senang bisa bersama-sama dengan Imam Besat umat Islam Habib Rizieq Shihab di Medan. Atas nama TNI dan Polri saya mengucapkan selamat datang di Medan kepada Habib Rizieq. Saya berharap kita semua menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.” kata Rycko saat memberi sambutan.

Koordinator Wilayah I Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Sumut dan Nanggroe Aceh Darussalam menolak kehadiran Rizieq Shihab di Medan. Menurut koordinatornya Swangro Lumbanbatu, GMKI menolak kehadiran Rizieq Shihab ke Medan karena khawatir pernyataan-pernyataan yang akan disampaikan Rizieq Shihab dalam kunjungannya akan disalahartikan dan multitafsir oleh sebagian masyarakat dan dapat memicu terjadinya perpecahan dan konflik sosial di tengah masyarakat.

“Oleh karena itu pihak Kepolisian Sumatera Utara harus bertindak tegas dalam perizinan kegiatan yang akan diadakan oleh Habib Rizieq Shihab dan rombongan. GMKI juga mengajak semua pihak bergotong royong membangun daerah dengan selalu berpegang teguh kepada UUD 1945 dan ideologi Pancasila.” kata Swangro.

Dari jadwal yang disampaikan Ketua Panitia Tablig Akbar yang juga Ketua GAPAI Sumut Rabualam Syaputera kepada media, acara Tablig Akbar Rizieq Shihab seharusnya di Lapangan Benteng. “Namun panitia tidak diberi izin karena ada acara apel sistim pengamanan kota. Itu sebabnya acara kami pindahkan ke Masjid Agung,” kata Rabualam.

- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait