Kamis, 28 September 23

Abu Sayyaf Dikabarkan Telah Mengeksekusi Sandera Asal Jerman

Kelompok Militan Abu Sayyaf dikabarkan telah memenggal seorang sandera asal Jerman bernama Jeurgen Kantner pada hari ini Senin (27/2/2017) pukul  03.30 dini hari, waktu setempat di distrik Buanza, kota Indanan, Provinsi Sulu, 1.500 Km dari arah Kota Manila.
Kantner dieksekusi lantaran tenggang waktu atas permintaan tebusan sebanyak 30 juta peso atau sekitar Rp7,9 miliar yang dituntut Abu Sayyaf tidak dibayar setelah kelompok militan tersebut menetapkan batas ahir uang tebusan pada pukul 15:00 hari Minggu 26 Februari 2017.Kabanya Kantner dipenggal oleh bawahan langsung dari Muammar Askali, salah satu pemimpin kelompok militan ini.
Sementara itu dilansir dari Strait Times, pihak Militer Philipina mengaku telah menerima informasi ini namun sampai saat ini masih terus mencari kebenaran dengan berusaha mencari bukti jenazah korban.
Kepala Komando Mindanao Barat, Mayor Jenderal Carlito Galvez Jr dan  Kepala Kantor Urusan Publik Militer,Kolonel Edgard Arevalo mengaku masih menyelidiki laporan itu.
“Pasukan keamanan masih melakukan proses pencarian dan penyelamatan, sampai benar-benar ada bukti bahwa sandera Jerman dipenggal. Kita perlu bukti tubuh (korban) ,” ungkap Carlito, Senin (27/2/2017
Kantner diculik saat ia dan istrinya, Sabine Merz berlayar di daerah berbahaya yang dikuasai oleh Abu Sayyaf pada  pada 5 November 2016 lalu. Saat itu Sabine Merz tewas saat berusaha melawan para penculik dan Kantner menjadi sandera. Sebelumnya, pasangan suami isteri ini juga pernah menjadi korban penculikan Perompak Somalia pada 2008 silam dan dibebaskan karena membayar uang tebusan.
Sebelum Kantner dieksekusi,seperti dikutip Radyo Inquirer beberapa hari sebelumnya beredar video yang mengambarkan Kantner duduk bersimpuh dengan dikelilingi lelaki bersenjata. Dalam video tersebut terdengar suara Kantner mengatakan bahwa kelompok militan tersebut menghendaki uang tebusan dan apabila uang tebusan tak diberikan,konsekwensinyaadalah pemenggalan terhadap dirinya.
“Para perompak itu memberikan kesempatan terahir kepada saya. Dan apabila mereka tidak mendapatkan 30 juta Peso, mereka akan memenggal saya ,” ujar Kantner dalam video tersebut.
Sementara itu Kolonel Edgard Arevalo mengatakan bahwa selama ini pihaknya belum memvalidasi video yang beredar, namun pihaknya mengaku terus mengupayakan hal yang terbaik berupa pembebasan untuk Kantner. Untuk itu Edgard menegaskan bahwa belum mengakui secara resmi tentang santernya kabar tentang dipenggalnya Kantner oleh Abu Sayyaf sebelum menemukan bukti yang cukup untuk menyampaikan kebenaran eksekusi tersebut.
- Advertisement -
Berita Terbaru
Berita Terkait